Ilustrasi (Foto: Spacedaily.com)
Penelitian yang dilakukan telah menemukan kemungkinan untuk memanfaatkan sejumlah satelit kecil. Satelit tersebut membentuk formasi di udara serta bersama-sama menembakkan laser bertenaga solar ke asteroid. Teknik ini dinilai lebih mudah ketimbang metode yang difokuskan pada pesawat ruang angkasa yang berukuran besar. Demikian dilansir Spacedaily, Rabu (28/3/2012).
Massimiliano Vasile dari Mechanical and Aerospace Engineering di Strathclyde University yang memimpin penelitian mengatakan, "Pendekatakan yang kami kembangkan akan melibatkan pengiriman satelit kecil yang mampu mengepung asteroid, serta menembakkan laser dari jarak dekat."
"Penggunaan laser berkekuatan tinggi di angkasa untuk aplikasi sipil dan komersial masih merupakan tahap awal. Salah satu tantangan utamanya adalah, tingginya kekuatan, efisiensi serta kualitas pada sorotan (laser) yang bekerja di saat bersamaan." pungkasnya.
Menurut Vasile, penembakkan sinar laser ke asteroid juga mempunyai kemungkinan menimbulkan masalah. Pasalnya, ketika laser mulai menghancurkan permukaan objek, segumpal gas dan puing-puing akan mencemari laser.
"Namun, menurut uji coba laboratorium kami, membuktikkan tingkat kontaminasi lebih sedikit dari yang diperkirakan dan laser dapat terus berfungsi lebih lama," jelasnya.
Sumber mengatakan, lebih dari 100 tahun lalu terdapat area vegetasi seluas 2000 km hancur ketika suatu objek yang diyakini asteroid memiliki ukuran diameter 30 hingga 50 meter meledak di langit, di wilayah Tunguska, Siberia. Meskipun kemungkinan ancaman dari serangan asteroid serupa masih rendah, namun diakui perlu dipersiapkan langkah pencegahan.
"Keuntungan utama menggunakan teknik kami adalah bahwa laser tidak harus ditembak dari darat. Walaupun ada pemantauan di tempat untuk melacak asteroid, tidak ada sistem yang spesifik untuk menghilangkan benda itu dan penelitian kami bisa menjadi solusi." tambahnya.
Sumber:Okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar