Berita Terbaru :
Reason Bulughul Maram Five in One 150 Ibadah Ringan Berpahala Besar Cant See You, Cant Hear You, But Love You (Buku 1)

Jumat, 16 Maret 2012

Celana Membawa Sengsara

20.16
Saudaraku… semoga Allah merahmatimu. Tidak ada yang diinginkan oleh Allah dan
Rasul-Nya kecuali kemaslahatan dan kebaikan umat ini. Semua perintah dalam agama
pasti di dalamnya mengandung kebaikan untuk diri kita. Begitu pula segala macam
larangan, tidak diragukan lagi di dalamnya banyak mengandung kemudhorotan bagi umat
ini, baik disadari hikmahnya ataupun tidak. Oleh sebab itu Islam adalah agama yang
sempurna. Karena segala sesuatu yang dapat menghantarkan makhluk kepada
kebahagiaan dan segala hal yang dapat menjerumuskan makhluk ke dalam jurang
kesengsaraan sudah dijelaskan dalam syari’at kita yang mulia ini dengan sejelas-jelasnya.
Ketahuilah wahai saudaraku… sesungguhnya ada celana yang dapat menjatuhkanmu ke
lembah kesengsaraan (baca: neraka). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apa saja yang di bawah mata kaki maka di neraka.” (HR. Bukhari). Maksudnya bagian
kaki yang terkena sarung/celana yang berada di bawah mata kaki, akan diazab di neraka,
bukan sarung/celananya. Jadi, perbuatan menurunkan pakaian hingga menutupi mata kaki
(baca: isbal) baik dilakukan dengan kesombongan ataupun tidak, maka pelakunya
(musbil) akan diazab di neraka. Hanya saja bedanya jika dilakukan dengan kesombongan
maka ini lebih parah dan lebih dahsyat lagi siksanya. Sebagaimana Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga golongan yang Allah tidak berbicara dengan
mereka pada hari kiamat, tidak memperhatikan mereka dan tidak mensucikan mereka
(dari dosa) serta mendapatkan azab yang sangat pedih, yaitu pelaku isbal (musbil),
pengungkit pemberian (mannan) dan orang yang menjual barang dagangannya dengan
sumpah palsu.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah, An Nasa’i)


Pakaian Rasulullah Sampai Setengah Betis
Allah berfirman, ” Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat.” (Al Ahzab: 21)
. Saudaraku… apa yang menghalangimu untuk mengikuti dan
mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihatlah pakaian beliau! Beliau
orang yang paling bertaqwa, paling takut kepada Allah, paling tidak mungkin untuk
sombong, paling rajin beribadah, paling mulia di sisi Allah, tetapi pakaian yang beliau
kenakan tidak menutup mata kaki beliau. Bahkan celana beliau hanya sampai setengah
betis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sarung seorang muslim
hingga tengah betis dan tidak mengapa jika di antara tengah betis hingga mata kaki.
Maka apa yang di bawah mata kaki, tempatnya di neraka. Barangsiapa yang menyeret
sarungnya (sampai menyapu tanah-pen) karena sombong maka Allah tidak akan
melihatnya.” (HR. Abu Dawud, Malik, dan Ibnu Majah)
Bukankah Rasulullah adalah
qudwah/teladan kita di segala aspek kehidupan?! Lalu mau dikemanakan hadits beliau,
“Barangsiapa yang meniru-niru gaya suatu golongan, maka ia termasuk bagian dari
golongan tersebut.” ?! Apakah kita tidak ingin bergabung dengan golongan beliau?

Masalah Isbal Bukan Perkara ‘Kulit’
Lihatlah ‘Umar bin Khaththab ketika dalam kondisi yang sangat kritis (setelah ditikam
perutnya hingga robek ususnya), masih menyempatkan diri untuk melarang kemungkaran
yang satu ini (baca: isbal). Ini menunjukkan bahwa isbal bukan masalah sepele. Kalau
benar isbal adalah masalah sepele, lalu apakah kita akan mengatakan masuk neraka
adalah masalah sepele?
Wahai saudaraku… semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita. Marilah kita
mengenakan pakaian dengan menggunakan tuntunan agama. Jangan sampai pakaian yang
kita pakai, celana yang kita kenakan justru menjadi bumerang bagi kita yang ujung-ujungnya menghantarkan kita sampai ke dalam neraka. Wal ‘iyaadzu billah. Wallahu
a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer