Spesies tikus ompong ditemukan di Indonesia~Peneliti telah berhasil menemukan sebuah spesies tikus baru di Indonesia. Spesies tikus baru tersebut nyaris tidak bergigi sehingga tidak dapat mengunyah atau mengerat. Tikus ini hidup dengan memakan cacing tanah.
Paucidentomys veridax, nama spesies baru tikus ini, bermoncong panjang dan meruncing. Namanya sendiri, menurut informasi Associated Press, berarti tikus bergigi sedikit pemakan cacing. Tikus ini adalah satu-satunya diantara 2.200 spesies tikus yang tidak memiliki gigi geraham dan hanya memiliki gigi seri semu.
Peneliti menemukan dua ekor tikus ini Gunung Latimokong, Sulawesi bagian selatan. Gunung ini merupakan sebuah pegunungan hujan hutan tropis berlokasi 100 kilometer barat laut dari Gunung Gendangdewata.
Tikus ini memakan cacing dengan cara menghisapnya kemudian mengirisnya dengan gigi seri. Namun karena tidak memiliki gigi geraham tikus ini memuntahkan potongan cacing tersebut sebelum menelan potongan tersebut secara utuh.
Peneliti menganggap temuan ini sangat penting. Hal in disebabkan tikus yang terkenal penggigit dan pengunyah dipaksa berevolusi untuk bertahan hidup di lingkungan Sulawesi. Hal ini disampaikan oleh Anang Achmadi, peneliti dari Museum Zoologi Bogor
Salah satu penemu, Kevin Rowe, menyatakan bahwa evolusi ini sangat menakjubkan, karena berhasil dan mampu mengizinkan tikus mengubah gaya hidupnya menyesuaikan lingkungan.
Tikus ini juga menunjukkan keunikan biodiversitas Sulawesi walau terancam illegal logging dan pertambangan.
Source:.merdeka.com
Paucidentomys veridax, nama spesies baru tikus ini, bermoncong panjang dan meruncing. Namanya sendiri, menurut informasi Associated Press, berarti tikus bergigi sedikit pemakan cacing. Tikus ini adalah satu-satunya diantara 2.200 spesies tikus yang tidak memiliki gigi geraham dan hanya memiliki gigi seri semu.
Peneliti menemukan dua ekor tikus ini Gunung Latimokong, Sulawesi bagian selatan. Gunung ini merupakan sebuah pegunungan hujan hutan tropis berlokasi 100 kilometer barat laut dari Gunung Gendangdewata.
Tikus ini memakan cacing dengan cara menghisapnya kemudian mengirisnya dengan gigi seri. Namun karena tidak memiliki gigi geraham tikus ini memuntahkan potongan cacing tersebut sebelum menelan potongan tersebut secara utuh.
Peneliti menganggap temuan ini sangat penting. Hal in disebabkan tikus yang terkenal penggigit dan pengunyah dipaksa berevolusi untuk bertahan hidup di lingkungan Sulawesi. Hal ini disampaikan oleh Anang Achmadi, peneliti dari Museum Zoologi Bogor
Salah satu penemu, Kevin Rowe, menyatakan bahwa evolusi ini sangat menakjubkan, karena berhasil dan mampu mengizinkan tikus mengubah gaya hidupnya menyesuaikan lingkungan.
Tikus ini juga menunjukkan keunikan biodiversitas Sulawesi walau terancam illegal logging dan pertambangan.
Source:.merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar