Manfaat & Risiko Kesehatan dari Kedelai (II-Habis)~ISRAEL dan Jerman telah mengeluarkan peringatan terhadap konsumsi makanan kedelai untuk anak-anak dan bayi. Selandia Baru juga mengingatkan bahwa susu formula kedelai untuk bayi seharusnya hanya digunakan sebagai pilihan terakhir. Sampai saat ini, ketiga negara tersebut adalah negara yang punya peraturan tegas terhadap konsumsi kedelai.
Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa kedelai dalam jumlah sedang, terutama tempe, miso, dan sumber kedelai lainnya dengan tingkat yang relatif rendah isoflavon, dapat bermanfaat.
Berikut adalah melihat beberapa kondisi kedelai dapat mempengaruhi kesehatan:
Turunkan risiko kanker prostat
Di sisi lain, beberapa studi telah menghubungkan konsumsi kedelai yang dapat membuat kambuhnya kanker payudara, artinya jika seorang wanita sudah memiliki kanker payudara, ada kemungkinan untuk datang kembali jika dia makan kedelai dalam porsi besar.
Mark Messina, MD, yang merupakan Penasihat kepada Dewan Kedelai AS, mengatakan studi telah menghubungkan konsumsi kedelai dengan penurunan risiko kanker prostat, namun penelitian terbaru di Swedia menyimpulkan sebaliknya.
Kesehatan jantung dan berat badan
Satu hal yang semua setuju tentang kedelai adalah bahwa produk kedelai merupakan sumber protein yang sangat baik untuk menjaga tubuh ramping Anda.
"Jika Anda memilih kedelai ketimbang sumber daging tinggi lemak sebagai protein, Anda akan memiliki sedikit kalori dan sedikit lemak jenuh, sehingga akan lebih banyak pilihan sehat untuk jantung," kata Amy Gross MPH, RD, LDN, Presbyterian Hospital Weill Cornell Medical Center di New York City.
"Jika Anda melakukannya dengan benar, makan rendah kalori produk kedelai ketimbang produk hewani dapat membantu mengelola berat badan Anda." Studi juga menemukan bahwa konsumsi kedelai secara teratur dapat menurunkan kolesterol jahat LDL.
Menopause
Pada beberapa wanita, isoflavon kedelai meningkatkan gejala menopause, seperti hot flashes. Di sisi lain, kedelai hanya memperburuk gejala, dan pengaruhnya terhadap setiap orang akan berbeda beda
Source:health.okezone
0 komentar:
Posting Komentar