Benua Antartika
Tidak dapat dipastikan siapa yang pertama menemukan daratan
benua Antartika. Para ahli sejarah menyebut nama tiga orang yang melakukan pelayaran terpisah tahun 1820. Kapten Fabian von
Bellingshausen dari Angkatan Laut Kerajaan Russia pada bulan
Januari dilaporkan mencapai titik yang berjarak 32 kilometer dari Semenanjung Antartika. Para ahli sejarah yakin ia melihat daratan, tetapi mengira itu es. Pada bulan yang sama, Kapten Edward Bansfield dari Angkatan laut Inggris diduga juga melihat
Semenanjung Antartika. Dan bulan November tahun yang sama
seorang Amerika bernama Nathaniel Brown Palmer melaporkan
melihat daratan dalam ekspedisi perburuan ****** laut. Para
ahli sejarah juga tidak dapat memastikan siapa yang pertama
menjejakkan kaki di Kutub Selatan. Ada yang mengatakan seorang
pemburu anjng laut Amerika bernama John Davis yang mendarat di
Teluk Hughes di ujung semenanjung itu tahun 1821. Hampir seabad
kemudian, tanggal 14 Desember 1911 penjelajah Norwegia Roald
Amundsen, menjadi orang pertama yang berhasil mencapai titik
Kutub Selatan.
Mengenai lingkungan, sembilanpuluh delapan persen daratan benua
Antartika di selimuti es dan salju. Disini tidak ada pohon, dan
boleh dikatakan tidak ada tumbuh-tumbuhan selain lumut dan
ganggang. Sebab itu di wilayah pedalaman boleh dikatakan tidak
ada hewan. Sebaliknya wilayah pantai yang berbatasan dengan laut
kaya dengan ****** laut, singa laut, burung penguin dan sejumlah
burung lain. Dan lautnya kaya dengan ikan, plankton dan ikan
paus. Tetapi di Kutub Selatan tidak ada penduduk asli seperti
suku Eskimo di sekitar Kutub Utara.
Penggalian menunjukkan bahwa Antartika jutaan tahun yang silam
adalah benua yang bebas dari es. Ilmuwan menemukan fosil
pepohonan, binatang menyusui kecil dan dinosaurus di sana.
Mengenai status. Daratan Antartika dibagi-bagi seperti kue tart
oleh sejumlah negara. Australia, Selandia Baru, Inggris,
Prancis, Norwegia, Argentina dan Cili semuanya mengklaim sebagai
pemilik sebagian wilayah Antartika. Batas-batas yang di-klaim
satu negara sering bertupang-tindih dengan wilayah yang di-klaim
negara lain. Dan di bagian yang mereka klaim sebagai milik
mereka, negara-negara itu mendirikan sekitar 50 pos riset
keilmuan. Amerika Serikat yang tidak mengklaim sesuatu wilayah
di Antartika dan juga tidak mengakui klaim negara lain atas
daratan Kutub Selatan itu, juga membangun pangkalan riset di
sana. Pangkalan riset Mc Murdo Station milik Amerika, yang
dihuni sekitar 1000 ilmuwan, pilot dan spesialis lain di musim
panas, dan sekitar 200 orang di musim dingin, merupakan
pangkalan riset terbesar di benua Antartika. Russia juga
memiliki stasiun riset di pedalaman Antartika.
Perjanjian internasional menyangkut Antartika yang
ditandatangani tahun 1959 dan mulai berlaku tahun 1961,
menetapkan bahwa benua Kutub Selatan hanya boleh digunakan untuk maksud-maksud damai seperti eksplorasi dan riset keilmuan.
Perjanjian itu melarang pembangunan fasilitas militer oleh
negara manapun, dan juga melarang percobaan senjata nuklir dan
pembuangan limbah radioaktif di benua beku itu.
benua Antartika. Para ahli sejarah menyebut nama tiga orang yang melakukan pelayaran terpisah tahun 1820. Kapten Fabian von
Bellingshausen dari Angkatan Laut Kerajaan Russia pada bulan
Januari dilaporkan mencapai titik yang berjarak 32 kilometer dari Semenanjung Antartika. Para ahli sejarah yakin ia melihat daratan, tetapi mengira itu es. Pada bulan yang sama, Kapten Edward Bansfield dari Angkatan laut Inggris diduga juga melihat
Semenanjung Antartika. Dan bulan November tahun yang sama
seorang Amerika bernama Nathaniel Brown Palmer melaporkan
melihat daratan dalam ekspedisi perburuan ****** laut. Para
ahli sejarah juga tidak dapat memastikan siapa yang pertama
menjejakkan kaki di Kutub Selatan. Ada yang mengatakan seorang
pemburu anjng laut Amerika bernama John Davis yang mendarat di
Teluk Hughes di ujung semenanjung itu tahun 1821. Hampir seabad
kemudian, tanggal 14 Desember 1911 penjelajah Norwegia Roald
Amundsen, menjadi orang pertama yang berhasil mencapai titik
Kutub Selatan.
Mengenai lingkungan, sembilanpuluh delapan persen daratan benua
Antartika di selimuti es dan salju. Disini tidak ada pohon, dan
boleh dikatakan tidak ada tumbuh-tumbuhan selain lumut dan
ganggang. Sebab itu di wilayah pedalaman boleh dikatakan tidak
ada hewan. Sebaliknya wilayah pantai yang berbatasan dengan laut
kaya dengan ****** laut, singa laut, burung penguin dan sejumlah
burung lain. Dan lautnya kaya dengan ikan, plankton dan ikan
paus. Tetapi di Kutub Selatan tidak ada penduduk asli seperti
suku Eskimo di sekitar Kutub Utara.
Penggalian menunjukkan bahwa Antartika jutaan tahun yang silam
adalah benua yang bebas dari es. Ilmuwan menemukan fosil
pepohonan, binatang menyusui kecil dan dinosaurus di sana.
Mengenai status. Daratan Antartika dibagi-bagi seperti kue tart
oleh sejumlah negara. Australia, Selandia Baru, Inggris,
Prancis, Norwegia, Argentina dan Cili semuanya mengklaim sebagai
pemilik sebagian wilayah Antartika. Batas-batas yang di-klaim
satu negara sering bertupang-tindih dengan wilayah yang di-klaim
negara lain. Dan di bagian yang mereka klaim sebagai milik
mereka, negara-negara itu mendirikan sekitar 50 pos riset
keilmuan. Amerika Serikat yang tidak mengklaim sesuatu wilayah
di Antartika dan juga tidak mengakui klaim negara lain atas
daratan Kutub Selatan itu, juga membangun pangkalan riset di
sana. Pangkalan riset Mc Murdo Station milik Amerika, yang
dihuni sekitar 1000 ilmuwan, pilot dan spesialis lain di musim
panas, dan sekitar 200 orang di musim dingin, merupakan
pangkalan riset terbesar di benua Antartika. Russia juga
memiliki stasiun riset di pedalaman Antartika.
Perjanjian internasional menyangkut Antartika yang
ditandatangani tahun 1959 dan mulai berlaku tahun 1961,
menetapkan bahwa benua Kutub Selatan hanya boleh digunakan untuk maksud-maksud damai seperti eksplorasi dan riset keilmuan.
Perjanjian itu melarang pembangunan fasilitas militer oleh
negara manapun, dan juga melarang percobaan senjata nuklir dan
pembuangan limbah radioaktif di benua beku itu.
0 komentar:
Posting Komentar