AyoReading: Keutamaan Bersedekah di Hari Jumat~Sedekah kapan saja, adalah baik. Tapi mengapa di hari Jumat kita dianjurkan untuk lebih banyak bersedekah?
Keutamaan sedekah di sisi Allah Ta’ala itu sangat agung sekali dan pahalanya pun demikian besar. Allah Ta’ala berfirman:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan harta-nya di jalan Allah), maka Allah akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak…” [Al-Baqarah: 245]
Dan dalam kitab ash-Shahiihain disebutkan dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Barangsiapa bersedekah senilai biji kurma dari hasil usaha yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, untuk kemudian Dia kembangkan bagi pelakunya sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara anak kuda sehingga menjadi seperti gunung (besar dan kuat).” [1]
Ketahuilah -semoga Allah memberimu jalan petunjuk untuk
menaati-Nya- bahwa umat ma-nusia akan berdiri pada hari Penghimpunan di
alam mahsyar di bawah terik matahari yang sangat panas, di mana matahari
sangat dekat sekali dengan kepala, hari pun sangat panjang, di mana
satu hari sama dengan seribu tahun berdasarkan hitungan kalian, dengan
berbagai kejadian yang dahsyat, juga hal-hal yang mengerikan,
menakutkan, lagi mengkhawatirkan.
Telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah dengan sanad yang shahih:
“Dari Yazid bin Abu Habib, dia memberi-tahu bahwa Abu al-Khair
telah menyampai-kan kepadanya bahwa dia pernah mendengar ‘Uqbah bin
‘Amir Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Setiap orang berada di bawah
naungan sha-daqahnya sehingga diadili di antara umat manusia.’”
Yazid mengatakan, “Tidak ada satu hari pun berlalu dari Abu Khair,
melainkan dia selalu bersedekah meski hanya dengan sepotong kue, bawang,
atau yang lainnya.” [2]
Dan dalam riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan: “Naungan orang mukmin pada hari Kiamat kelak adalah sedekahnya.” [3]
“Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan panas kuburan dari penghuninya. Dan sesungguhnya orang mukmin pada hari Kiamat kelak akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.” [4]
‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Pernah
dikatakan kepadaku bahwa seluruh amal perbuatan akan merasa bangga
sehingga shada-qah akan berkata, ‘Aku yang lebih utama dari kalian.’”
[5]
Ini salah satu bagian dari keutamaan sedekah pada setiap harinya.
Sedangkan sedekah pada hari Jum’at memiliki keutamaan khusus dari hari-hari lainnya.
Telah diriwayatkan oleh Imam ‘Abdurrazzaq ash-Shan’ani rahimahullah
dari Imam Sufyan ats-Tsauri, dari Mansur, dari Mujahid, dari Ibnu
‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Abu Hurairah dan Ka’ab pernah
berkumpul.
Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya pada hari
Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim bertepatan
dengannya dalam keadaan memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala melainkan
Dia akan mendatangkan kebaikan itu kepadanya.”
Maka Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Maukah engkau aku beritahu
kepadamu tentang hari Jum’at? Jika hari Jum’at tiba, maka langit, bumi,
daratan, lautan, pohon, lembah, air, dan makhluk secara keseluruhan akan
panik, kecuali anak Adam (umat manusia) dan syaitan. Dan para Malaikat
berkeliling mengitari pintu-pintu masjid untuk mencatat orang-orang yang
datang berurutan. Dan jika khatib telah naik mimbar, maka mereka pun
menutup buku lembaran-lembaran mereka.
Dan merupakan kewajiban bagi setiap orang yang sudah baligh untuk
mandi seperti mandi janabah. Dan tidak ada matahari yang terbit dan
terbenam pada suatu hari yang lebih afdhal dari hari Jum’at, dan sedekah
pada hari itu lebih agung daripada hari-hari lainnya.”
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Ini Hadits Abu
Hurairah dan Ka’ab. Saya sendiri berpendapat, ‘Jika keluarganya memiliki
minyak wangi, maka hendaklah dia memakainya pada hari itu.’”[6]
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya sedekah pada
hari Jum’at itu memiliki kelebihan dari hari-hari lainnya. Sedekah pada
hari itu dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti
sedekah pada bulan Ramadhan jika dibandingkan dengan seluruh bulan
lainnya.” [7]
Lebih lanjut, Ibnul Qayyim juga mengatakan, “Aku pernah menyaksikan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, semoga Allah menyucikan ruhnya, jika
berangkat menunaikan shalat Jum’at membawa apa yang terdapat di
rumahnya, baik itu roti atau yang lainnya untuk dia sedekahkan selama
dalam perjalanannya itu secara sembunyi-sembunyi.”
Aku pun, lanjut Ibnul Qayyim, pernah mendengarnya mengatakan, “Jika
Allah telah memerintahkan kepada kita untuk bersedekah di hadapan
seruan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sedekah di hadapan
seruan Allah Ta’ala jelas lebih afdhal dan lebih utama fadhilahnya.”[8]
_________________________
[1]. Shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 1410 dan 7430) dan Muslim (no. 1014).
[2]. Shahih: Diriwayatkan
oleh Imam Ahmad (IV/148) dengan sanad yang shahih dan dinilai shahih
oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 872).
[3]. Hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dinilai shahih oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 872).
[4]. Hasan: Diriwayatkan
oleh ath-Thabrani di dalam kitab al-Kabiir, dan al-Baihaqi dan dinilai
hasan oleh al-Albani di dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 873).
[5]. Hasan: Dinilai shahih
oleh al-Hakim yang disepakati oleh adz-Dzahabi (I/416). Dan al-Albani di
dalam kitab Shahiih at-Targhiib (no. 878).
[6]. Shahih: Diriwayatkan
oleh ‘Abdurrazzaq (no. 5558), disebutkan oleh Ibnul Qayyim di dalam
kitab Zaadul Ma’aad (I/407) dari Ahmad Ibnu Zuhair bin Harb, “Ayahku
memberitahu kami, ia berkata, “Jarir memberitahu kami dari Manshur.”
[7]. Zaadul Ma’aad (I/407).
[8]. Zaadul Ma’aad (I/407).
0 komentar:
Posting Komentar