Google merupakan salah satu perusahaan teknologi raksasa. Di dunia
teknologi modern saat ini, produk Google dengan berbagai fasilitas dan
fitur sering di pakai oleh para pengguna internet. Agar bisa selalu
survive sebagai pemimpin pasar di dunia teknologi informasi, Google
banyak melakukan berbagai inovasi untuk memberikan banyak pilihan bagi
para penggemarnya. Sebagian sukses namun tidak jarang juga yang
mengalami kegagalan, berinovasi dalam sebuah fitur baru memang tidak
selalu mudah karena harus berhadapan dengan beragam fitur lain dari
perusahaan besar maupun dari perusahaan star-up kecil.
Untuk mengetahui apa saja produk Google yang gagal tersebut berikut kami tampilkan daftarnya.
1. Google Wave
Layanan
ini pada saat pertama kali peluncurannya diproyeksikan akan
menggantikan facebook sebagai sosial media terbesar dengan dukungan
penuh dari fitur google lain seperti gmail, youtube, membuat pihak
Google semakin jumawa bahwa Google Wave akan sukses. Namun apa mau
dikata, untuk menumbangkan sesuatu yang sudah mencengkeram kuat memang
tidak mudah, seperti yang Google Wave alami. Aplikasi ini tidak bisa
survive dan akhirnya menghilang.
2. Google Answer
Google
Answer adalah salah satu produk Google yang mirip dengan Yahoo Answer,
sesuai dengan namanya Google Answer merupakan jawabanu atas pertanyaan
para member Google. namun entah karena kalah pamor dengan Yahoo answer
atau karena kalah pamor dengan produk Google utama sebagai mesin
pencari, produk ini tidak mengalami kemajuan berarti.
3. SearchWiki, Knol, dan Sidewiki
Ketiganya
merupakan produk Google yang bisa mengakomodasi semua literatur dan
kebutuhan informasi pengguna internet yang akurat. Konsep dari ketiga
produk Google ini serupa dengan Wikipedia yang sudah lebih ada, namun
ketiga produk tersebut tidak mampu menyaingi Wikipedia yang sudah sangat
melekat di hati para pengguna internet yang mencari referensi
informasi.
4. Google Notebook dan Shared Stuff
Awalnya
Google Notebook dan Shared Stuff dibidik untuk pengguna yang
membutuhkan berbagai kebutuhan mengenai dokumen. Namun karena banyak
hal, kedua produk ini tidak mendapatkan respon positif dari pengguna
internet, akhirnya kedua produk tersebut dilebur ke dalam produk Google
bernama Google Docs dan Google Reader. Google kemudian juga dilebur
kedalam Google Drive yang menyediakan penyimpanan berkas cloud
computing.
5. Google Buzz
Seperti halnya
dengan produk Google pendahulunya, saat pertama diluncurkan produk
inipun banyak di publish dan diblow up akan sukses. Google Buzz sendiri
merupakan sebuah alat integrasi sosial yang menghubungkan berbagai fitur
seperti tombol twiter dan facebook, sepertinya Google mencoba
'bersahabat' dengan kedua pesaing besarnya tersebut. Namun apa mau
dikata Google Buzz pun mengalami nasib serupa, tumbang dan tutup. Mulai
diluncurkan pada 9 Februari 2010 pada tahun 2011 kemudian Google Buzz
resmi ditutup.
6. Google Video
Sesuai
dengan namanya Google Video merupakan salah satu produk Google yang
mengkhususkan pada layanan video. Produk ini diluncurkan pada tahun 2005
sebelum Google mengakuisisi Youtube. Awalnya Google memang meluncurkan
produk ini agar bisa bersaing di segmen layanan Video seperti halnya
Youtube namun ternyata Google Video tidak bisa sesukses Youtube,
akhirnya Google pun memutuskan untuk membeli Youtube dibandingkan dengan
harus mengembangkan dan membesarkan Google Video. Google membeli
Youtube dengan harga sebesar USD 1,65 miliar, sebuah harga yang
sebenarnya masih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang bisa Google
dapatkan setelah semakin besarnya Youtube sekarang.
7. Jaiku
Jaiku
bukanlah produk murni hasil pengembangan Google namun produk hasil dari
akuisisi dengan maksud sukses dalam kelas jaringan sosial dan
mikroblog. Produk ini awalnya dikembangkan oleh duo Jyri dan Petteri
Koponen pada tahun 2006. Inspirasi nama Jaiku berasal dari nama haiku
sebuah kata dari jepang yang berarti puisi pendek. Google kemudian
mengakuisisinya pada tahun 2007, namun seiring perkembangannya Jaiku
tidak bisa sukses dan tenggelam oleh kebesaran twitter, Jaiku pun
terpaksa harus di tutup pada 15 Januari 2012.
8. Dodgeball
Seperti
halnya dengan produk google lainnya Dodgeball pun merupakan produk
akuisisi, pendiri aslinya adalah Dennis Crowley yang didirikan pada
tahun 2005 bersamaan dengan tahun tersebut Google pun membeli Dodgeball.
Namun setelah bergabung Dodgeball bukannya mengalami perkembangan namun
malah stagnan, Dennis Crowley yang merupakan pendiri Dodgeball pun
hanya bertahan 2 tahun setelah bergelut dengan kepusingan dirinya
terhadap stagnannya Dodgeball setelah dibeli Google. Lalu Dennis Crowley
memutuskan untuk keluar dari Google dan mendirikan Foursquare, yang
sukses dan berkembang berbeda dengan Dodgeball.
9. Google Print Ads dan Google Radio Ads
Sesuai
dengan namanya produk Google ini bergerak dalam bidang periklanan,
namun yang membedakan adalah Google menyasar iklan cetak untuk Google
Print Ads dan pendengar radio untuk Google Radio Ads. Maksud dari
ekpansi keluar bidangnya ini merupakan harapan Google agar bisa
mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas dibanding dengan pasar online
semata. Namun ternyata peruntungan Google di media cetak dan radio tidak
sebesar di dunia online.
10. Google Lively
Konsepnya
mirip dengan dunia game online dimana para member bisa berinteraksi
satu sama lainnya melalui sebuah avatar 3D, Google mencoba membuat
sebuah komunitas online dalam produk satu ini sehingga para pengguna
bisa saling berinteraksi seolah hidup dalam dunia virtual. Namun entah
karena banyaknya konsep serupa atau karena hal lainnya produk ini resmi
ditutup pada 31 Desember 2008 setelah sebelumnya bertahan sampai satu
semester.
Source:merdeka.com