Sesungguhnya segala puji adalah milik Allah. Kita memuji, memohon pertolongan
dan meminta ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan
keburukan amal perbuatan kita. Siapa yang ditunjuki Allah maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat
menunjukinya. Aku ber-saksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali
Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusanNya. semoga shalawat, salam dan keberkahan
dilimpahkan kepada beliau, keluarga, sahabat dan segenap orang yang
mengikutinya. Amma ba'-du.
Di antara hal yang menyibukkan hati kebanyakan umat Islam adalah mencari
rizki. Dan menurut pengamatan, sejumlah umat Islam memandang bahwa
berpegang dengan Islam akan mengurangi rizki mereka. Tidak hanya sebatas itu,
bahkan lebih parah dan menyedihkan lagi bahwa ada sejumlah orang yang masih
mau menjaga sebagian kewa-jiban syari'at Islam tetapi mereka mengira bahwa
jika ingin mendapatkan kemudahan dibidang materi dan kemapanan ekonomi
hendaknya menutup mata dari sebagian hukum-hukum Islam, terutama yang
berkenaan dengan halal dan haram.
Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa menja-dikan beberapa sebab dan kunci untuk
rizki, di antaranya:
a. Istighfar (memohon ampun kepada Allah) dan taubat kepadaNya. Dan yang
dimaksud adalah melakukan ke-duanya dengan perkataan dan perbuatan.Istighfar dan taubat itu wajib dengan perkataan dan perbuatan. Sebab ber-istighfar dan
bertaubat dengan lisan saja tanpa perbuatan, maka itu adalah perilaku para pendus-ta.
Sebagaimana taqwa itu harus dengan menjaga diri dari berbuat maksiat kepada Allah,
mentaati perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-laranganNya. Dan sungguh
pengakuan semata, itu sama sekali tidak bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
b. Taqwa. Dan hakikatnya adalah menjaga diri dari yang menyebabkan dosa atau
mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya atau menjaga
diri dari sesuatu yang menyebabkan siksa, baik dengan mela-kukan perbuatan atau
meninggalkannya.
c. Tawakkal. Yaitu menampakkan kelamahan hamba serta bersandar sepenuhnya
kepada Allah semata.
d. Beribadah sepenuhnya kepada Allah . Yaitu bersungguh-sungguh dalam
mengkonsentrasikan hati ketika beribadah kepada Allah .
e. Mengikuti haji dengan umrah. Maksudnya, melakukan salah satunya lalu
melanjutkannya dengan yang lain.
f. Silaturrahim. Yaitu berbuat baik kepada kerabat/keluarga dekat.
Silaturrahim itu tidak saja terbatas dalam hal harta, tetapi menyambung (memberikan) apa
yang mungkin diberi-kan dari kebaikan kepada keluarga dekat, serta menolak bahaya dari
mereka sesuai dengan kemampuan. Dan sila-turrahim dengan ahli maksiat tidaklah menuntut
adanya kecintaan, kasih sayang dan berpura-pura dengan mereka. Tetapi sialturrahim
dengan mereka adalah berusaha meng-halangi mereka dari melakukan kemaksiatan.
Kemudian saya wasiatkan kepada suadara-saudaraku di segenap penjuru dunia untuk tetap
berpegang teguh dengan sebab-sebab rizki tersebut. Sebab kebaikan segala-galanya adalah
dengan berpegang teguh terhadap apa yang disyari-'atkan Sang Pencipta dan keburukkan
segala-galanya adalah dengan berpaling daripadanya. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya
kepadaNya-lah kamu akan dikumpulkan." (Al-Anfal: 24).
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.
Berkatalah ia, 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta,
pada-hal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman, 'Demikianlah, telah
datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya dan begitu (pula) pada hari ini
kamu pun dilupakan." (Thaha: 124-126).
g. Berinfak di jalan Allah . Yaitu berinfak untuk se-suatu yang dicintai dan diridhai
Allah .
h. Memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya me-nuntut ilmu syar'i (agama).
i. Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah.
j. Berhijrah di jalan Allah . Yakni keluar dari negeri kafir ke negeri iman untuk mencari
keridhaan Allah se-suai dengan syar'iatNya.
Semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada Nabi kita, kepada segenap
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Kemudian akhir dari do'a kita adalah: "Alham-dulillahi Rabbil 'Alamin". (segala puji bagi Allah, Rabb se-mesta alam).
dan meminta ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan
keburukan amal perbuatan kita. Siapa yang ditunjuki Allah maka tidak ada yang
dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat
menunjukinya. Aku ber-saksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali
Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusanNya. semoga shalawat, salam dan keberkahan
dilimpahkan kepada beliau, keluarga, sahabat dan segenap orang yang
mengikutinya. Amma ba'-du.
Di antara hal yang menyibukkan hati kebanyakan umat Islam adalah mencari
rizki. Dan menurut pengamatan, sejumlah umat Islam memandang bahwa
berpegang dengan Islam akan mengurangi rizki mereka. Tidak hanya sebatas itu,
bahkan lebih parah dan menyedihkan lagi bahwa ada sejumlah orang yang masih
mau menjaga sebagian kewa-jiban syari'at Islam tetapi mereka mengira bahwa
jika ingin mendapatkan kemudahan dibidang materi dan kemapanan ekonomi
hendaknya menutup mata dari sebagian hukum-hukum Islam, terutama yang
berkenaan dengan halal dan haram.
Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa menja-dikan beberapa sebab dan kunci untuk
rizki, di antaranya:
a. Istighfar (memohon ampun kepada Allah) dan taubat kepadaNya. Dan yang
dimaksud adalah melakukan ke-duanya dengan perkataan dan perbuatan.Istighfar dan taubat itu wajib dengan perkataan dan perbuatan. Sebab ber-istighfar dan
bertaubat dengan lisan saja tanpa perbuatan, maka itu adalah perilaku para pendus-ta.
Sebagaimana taqwa itu harus dengan menjaga diri dari berbuat maksiat kepada Allah,
mentaati perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-laranganNya. Dan sungguh
pengakuan semata, itu sama sekali tidak bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
b. Taqwa. Dan hakikatnya adalah menjaga diri dari yang menyebabkan dosa atau
mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya atau menjaga
diri dari sesuatu yang menyebabkan siksa, baik dengan mela-kukan perbuatan atau
meninggalkannya.
c. Tawakkal. Yaitu menampakkan kelamahan hamba serta bersandar sepenuhnya
kepada Allah semata.
d. Beribadah sepenuhnya kepada Allah . Yaitu bersungguh-sungguh dalam
mengkonsentrasikan hati ketika beribadah kepada Allah .
e. Mengikuti haji dengan umrah. Maksudnya, melakukan salah satunya lalu
melanjutkannya dengan yang lain.
f. Silaturrahim. Yaitu berbuat baik kepada kerabat/keluarga dekat.
Silaturrahim itu tidak saja terbatas dalam hal harta, tetapi menyambung (memberikan) apa
yang mungkin diberi-kan dari kebaikan kepada keluarga dekat, serta menolak bahaya dari
mereka sesuai dengan kemampuan. Dan sila-turrahim dengan ahli maksiat tidaklah menuntut
adanya kecintaan, kasih sayang dan berpura-pura dengan mereka. Tetapi sialturrahim
dengan mereka adalah berusaha meng-halangi mereka dari melakukan kemaksiatan.
Kemudian saya wasiatkan kepada suadara-saudaraku di segenap penjuru dunia untuk tetap
berpegang teguh dengan sebab-sebab rizki tersebut. Sebab kebaikan segala-galanya adalah
dengan berpegang teguh terhadap apa yang disyari-'atkan Sang Pencipta dan keburukkan
segala-galanya adalah dengan berpaling daripadanya. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul
menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya
kepadaNya-lah kamu akan dikumpulkan." (Al-Anfal: 24).
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.
Berkatalah ia, 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta,
pada-hal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman, 'Demikianlah, telah
datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya dan begitu (pula) pada hari ini
kamu pun dilupakan." (Thaha: 124-126).
g. Berinfak di jalan Allah . Yaitu berinfak untuk se-suatu yang dicintai dan diridhai
Allah .
h. Memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya me-nuntut ilmu syar'i (agama).
i. Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah.
j. Berhijrah di jalan Allah . Yakni keluar dari negeri kafir ke negeri iman untuk mencari
keridhaan Allah se-suai dengan syar'iatNya.
Semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada Nabi kita, kepada segenap
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Kemudian akhir dari do'a kita adalah: "Alham-dulillahi Rabbil 'Alamin". (segala puji bagi Allah, Rabb se-mesta alam).
0 komentar:
Posting Komentar