Laporan dari perusahaan keamanan mengungkapkan, ribuan halaman kertas terbuang ketika Windows PC pengguna terkena virus. Negara paling parah menerima serangan virus ini ialah perusahaan besar yang berada di Amerika Serikta (AS), India, Eropa, dan Amerika Selatan.
Dilansir BBCNews, dalang dari serangan ini ialah program jahat yang disebut Milicensi, yang digunakan oleh para kelompok kejahatan.
Perusahaan keamanan Symantec melalui blopost menganalisis virus ini dan mengatakan Milicenso pertama kali terlihat pada 2010 dan sejak itu program jahat ini muncul secara teratur sampai saat ini.
Inkarnasi terbaru ialah sebagai alat untuk mendistribusikan adware berbahasa Prancis. Symantec mengatakan, Milicenso dapat menginfeksi PC dengan berbagai jalur, seperti lampiran email, melalui website atau menyamar sebagai decoder video palsu.
Symantec mengatakan dampak dari infeksi ialah menghasilkan file dalam antrian printer PC. File dalam ini masuk ke dalam direktori utama virus dan mengganggu pekerjaan cetak.
"Cetakan dari printer menjadi kacau merupakan efek samping dari infeksi virus ini yang disengaja dibuat oleh penulisnya," kata Symantec.
Sumber:okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar