AyoReading: Beberapa Mukjizat Al Quran di Bidang Sains~Al-Qur’an merupakan wahyu terakhir yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul terakhir Nabi Muhammad saw. Setiap kitab yang mengklaim dirinya sebagai wahyu Allah harus lulus dalam ujian perkembangan zaman dan harus di buktikan dengan logika.
Zaman Nabi adalah zaman yang penuh dengan mukjizat dan Al-Qur’an
adalah mukjizat terbesar. Pada zaman perkembangan berikutnya, muslim
ataupun non muslim menganggap bahwa Al-Qur’an merupakan literatur bahasa
Arab terbaik yang diturunkan di atas permukaan bumi.
Akan tetapi sekarang ini adalah zamannya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mari kita teliti lebih jauh apakah benar Al-Qur’an itu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern
Akan tetapi sekarang ini adalah zamannya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mari kita teliti lebih jauh apakah benar Al-Qur’an itu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern
Albert Einsten berkata “ilmu pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta”.
Berikut kami paparkan beberapa bukti kecil dari kebenaran Al-Qur’an dalam bidang-bidang ilmu sains.
Berikut kami paparkan beberapa bukti kecil dari kebenaran Al-Qur’an dalam bidang-bidang ilmu sains.
1. Astronomi
Dalam bidang ilmu astronomi, para ahli menerangkan pada beberapa
puluh tahun yang lalu tentang bagaimana alam semesta ini terbentuk. Alam
semesta pada awalnya adalah satu dan kemudian terjadilah sebuah ledakan
yang maha dahsyat sehingga terbentuklah bintang, matahari, bumi, dan
lain-lain. Pandangan ilmuwan yang demikian dikenal dengan nama “teori big bang”.
Informasi ini telah disampaikan dalam Al-Qur’an surah Al-Anbiya ayat 30 :
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu. Kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka juga tak beriman ?”
Bayangkan informasi ini yang baru-baru kita ketahui ternyata sudah
terdapat di dalam Al-Qur’an beberapa abad yang lalu. Selain itu menurut
para ahli bahwa bumi dan matahari berjalan dalam porosnya.
Hal ini telah di sampaikan Al-Qur’an dalam surah Al-Anbiya ayat 33 :
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya”.
Bahkan Edward Harbord yang menemukan teori tentang alam semesta menyatakan bahwa alam semesta sangat luas.
Hal ini pun telah terkandung dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat ayat 47 :
“Dan langit itu kami bangun dengan kekuasan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”.
Ayat-ayat tersebut di atas telah menjelaskan lebih dahulu mengenai
ilmu astronomi sebelum ilmu ini ditemukan dan tentunya telah dibuktikan
kebenarannya oleh para ahli sains.
2. Hidrologi
Dr. William Champbell yang telah banyak mengumbar ungkapan
kesalahan ilmiah Al-Qur’an dalam sains dan mengatakan bahwa tidak ada
sepotong ayat Al-Qur’an pun yang menyebutkan tentang penguapan dalam
siklus air. Tapi Al-Qur’an menjelaskan hal tersebut dalam surah At-Tariq ayat 11 :
“Demi langit yang mengembalikan”.
Ayat tersebut merujuk kepada kemampuan langit untuk menurunkan
kembali air (hujan) yang sebelumnya menguap ke atas (proses penguapan).
Dr. William Champbell bertanya kenapa Allah tidak menyebutnya secara
khusus tentang kemampuan langit untuk menurunkan kembali air (hujan)
yang sebelumnya menguap?.
Sekarang kita mengetahui mengapa Allah tidak menyebutkan secara
khusus. Hal itu dikarenakan lapisan ozonosphere yang ada di atas
permukaan bumi memiliki kemampuan untuk mengembalikan
gelombang-gelombang telekomunikasi sehingga kita bisa menonton televisi,
mendengarkan radio, menelpon, dan sebagainya.
Selain itu langit juga bisa mengembalikan sinar-sinar yang
berbahaya yang datang dari luar angkasa seperti sinar matahari yang
diserap oleh lapisan ionosphere. Maha benar Allah yang sangat akurat
dalam berfirman.
Al-Qur’an menggambarkan siklus air sangat rinci di dalam beberapa ayat seperti surah
An-Nur ayat 43, surah Al-Rum ayat 24 dan 47, surah Al-Zumar ayat 21,
surah Al-Mukminun ayat 18, surah Al-Hijr ayat 22, surah Al-Fatir ayat 9,
surah Yaasin ayat 34, surah Al-Jatsiya ayat 5, surah Qaf ayat 9, surah
Al-waqiah ayat 68-70, dan surah Al-Mulk ayat 30.
3. Ilmu kelautan
Dalam ilmu kelautan dijelaskan bahwa ketika suatu jenis air
becampur ke dalam jenis air yang lain, maka jenis air tersebut akan
kehilangan unsur-unsur pokoknya, dan bercampur dengan jenis air yang
dituju. Terdapat ruang pertemuan antara kedua jenis air tersebut yang
berbentuk garis miring. Hal ini telah diakui oleh para ahli ilmu
kelautan dan diantaranya adalah Dr. Hay yang berasal dari Amerika
Serikat.
Al-Qur’an menjelaskan fenomena ini dalam surah Al-Furqaan ayat 53 :
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia juga jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi”.
4. Embriologi
Dulu ada sekelompok orang Arab yang mengumpulkan bukti-bukti data
yang berkaitan dengan persoalan embriologi di dalam Al-Qur’an dan
hadits. Mereka membawa semua data tersebut kepada Prof. Keith Moore.
Beliau adalah seorang ilmuwan terkemuka dalam bidang ilmu embriologi.
Setelah membaca berbagai versi Al-Qur’an, beliau menjawab “sebagian
besar ayat-ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits sangat selaras dengan
kebenaran-kebenaran ilmiah ilmu pengetahuan embriologi modern. Namun ada
beberapa ayat Al-Qur’an yang saya sendiri tidak bisa mengatakan apakah
ayat-ayat itu benar atau salah karena saya tidak memiliki pengetahuan
tentang itu.
Ayat yang dimaksud terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Alaq ayat 1-2 :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari sesuatu yang menempel”, (yang tampak seperti seekor lintah).
Selanjutnya Prof. Keith Moore ke laboratorium untuk mengungkapkan
kebenaran ayat ini dengan menggunakan mikroskop. Dia sangat terkejut
ketika menyaksikan kemiripan antara embrio manusia dengan (yang tampak
seperti) lintah. Peristiwa tersebut menuntun Prof. Keith Moore masuk
Islam. (Berdasarkan Al Quran)
Source
Source
0 komentar:
Posting Komentar